Jakarta, CNBC Indonesia – PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (PT SMI) mencatatkan pendapatan sepanjang tahun 2023 naik 22,8% menjadi Rp 7,6 triliun dari pendapatan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 6,2 triliun.
Sementara laba bersih SMI tercatat sebesar Rp 2,08 triliun di 2023, atau turun tipis 3,7% jika dibandingkan tahun 2022 yang senilai Rp 2,16 triliun. Adapun posisi laba komprehensif SMI sebesar Rp 2,32 triliun pada 2023. Jumlah itu naik 11,61% dibanding laba komprehensif tahun 2022 yang sebesar Rp 2,07 triliun.
Direktur Operasional dan Keuangan PT SMI Darwin Trisna Djajawinata mengatakan, Gross Income Perseroan di tahun 2023 juga naik dibanding tahun sebelumnya, yaitu sebesar 21,4%, naik dari posisi Rp 3,1 triliun di 2022, menjadi 3,8 di tahun 2023.
“Kami tentunya berbahagia dengan pencapaian kinerja kami tahun lalu, yang kembali mencatat pertumbuhan pendapatan,” ujarnya di kantornya saat buka puasa bersama dengan media, Rabu malam (27/3).
Selain itu, sepanjang tahun 2023 dari sisi aktivitas pembiayaan dan investasi PT SMI pada pembangunan proyek infrastruktur senilai Rp 727,3 triliun. Adapun komitmen pembiayaan di sepanjang tahun lalu adalah sebesar Rp 137,7 triliun. Sedangkan angka outstanding pembiayaan dan investasi adalah senilai Rp 91,3 triliun.
Sementara untuk Gross Disbursement tahun 2023 adalah Rp 15,3 triliun, yang terdiri dari disbursement ke Badan Usaha senilai Rp 15 triliun dan ke Pemerintah Daerah sebesar Rp 255 miliar.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT SMI, Edwin Syahruzad menyebut pada tahun ini, Perseroan telah mempersiapkan rencana dan inisiatif strategis untuk menjadi fokus tahun ini.
“Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2024-2028 baru mendapat persetujuan dari para pemegang saham. Berdasarkan RJPP, PT SMI akan meningkatkan portfolio pada sektor-sektor ekspansi dan terdepan misalnya air, kesehatan, dan pengelolaan sampah, yang dianggap sebagai underserved sectors namun sebenarnya memiliki dampak sosial-ekonomi yang tinggi,” tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga akan menguatkan transformasi publik melalui Program Loan, strategi pembiayaan publik dengan klasterisasi, serta penguatan kapasitas riset melalui SMI Institute.
Penguatan organisasi juga dilakukan untuk mendukung transformasi publik, diantaranya program global secondment ke Bank Dunia untuk Cross Learning Program terkait pembiayaan publik. Dalam hal transisi energi, Perseroan akan menguatkan peran sebagai Energy Transition Mechanism Country Platform Manager.
“PT SMI juga tengah mempersiapkan pembentukan Trust Fund, yang telah dimulai sejak tahun 2023 dengan diterbitkannya UU P2SK. Pembentukan Trust Fund ini bertujuan untuk mengelola dana hibah dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia,” jelasnya.
Ia menambahkan, perseroan juga akan berperan aktif dalam mendukung percepatan penyediaan Infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN), salah satunya dengan melalui skema KPBU Unsolicited.
Artikel Selanjutnya
Kabar Hengkang dari Proyek IKN, Wings & Djarum Grup Buka Suara
(ayh/ayh)