Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten menara Grup Djarum PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 3,23 triliun sepanjang 2023. Jumlah itu menurun 5,48% secara tahunan atau year on year (yoy) dari setahun sebelumnya sebesar Rp3,44 triliun.
Padahal, pendapatan perusahaan tercatat meningkat pada akhir tahun lalu. Mengutip laporan keuangan TOWR, pendapatan tercatat sebesar Rp 11,74 triliun, naik 6,38% yoy dari Rp 11,03 triliun pada tahun 2022.
Depresiasi dan amortisasi pun meningkat menjadi Rp2,84 triliun pada tahun 2023, naik 23,26% yoy dari Rp2,30 triliun. Beban pokok pendapatan lainnya juga membengkak 12,62% yoy menjadi Rp684,48 miliar. Lantas, total beban pokok pendapatan melambung 21,04% yoy menjadi Rp3,52 triliun.
Sejumlah beban lainnya seperti beban penjualan dan pemasaran juga naik menjadi Rp238,12 miliar dari setahun sebelumnya Rp169,06 miliar, dan beban umum dan administrasi menjadi Rp838,17 miliar dari setahun sebelumnya Rp742,26 miliar.
Biaya keuangan neto juga membengkak 19,49% yoy menjadi Rp2,85 triliun pada tahun 2023. Lebih rinci, beban bunga bank tercatat naik 15,56% yoy menjadi Rp 2,16 triliun.
Mengutip laporan keuangan, secara total utang bank perusahaan turun 3,82% yoy menjadi Rp 35,89 triliun. Tercatat utang dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun menurun, tetapi utang dengan jatuh tempo kurang dari setahun naik 37,33% yoy menjadi Rp 11,07 triliun.
Lantas, laba sebelum beban pajak final dan pajak penghasilan menyusut 7,97% yoy menjadi Rp4,10 triliun.
Sementara itu, total liabilitas TOWR sepanjang tahun lalu meningkat tipis 1,39% yoy menjadi Rp51,90 triliun. Ekuitas tercatat bertambah 14,40% yoy menjadi Rp16,51 triliun.
TOWR juga mencatatkan peningkatan pada aset sebesar 4,25% yoy menjadi Rp68,41 triliun pada tahun 2023.
Artikel Selanjutnya
Deretan Top Gainers – Losers Pekan ini, Ada GOTO Sampai DOOH
(mkh/mkh)