Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten penjual perangkat telekomunikasi selular, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mencatat pereolehan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 856,86 miliar pada tahun buku 2023.
Laba ERAA mengalami penurunan sebesar 20,44% secara tahunan atau year on year (yoy). Pada periode yang sama tahun lalu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,01 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (1/4/2024), penurunan cuan ERAA disebabkan adanya kenaikan pada pos beban pokok penjualan, beban penjualan dan distribusi, beban umum dan administrasi.
Beban pokok penjualan tampak melonjak menjadi Rp 53,69 triliun pada 2023 dibanding Rp 44.10 triliun pada tahun 2022, kemudian beban pokok penjualan, beban penjualan dan distribusi naik jadi 2,66 triliun dari Rp 2,18 triliun.
Sementara dari sisi top line, penjualan neto tercatat tumbuh sebesar 22,44% yoy menjadi Rp 60,13 triliun pada tahun 2023 dari Rp 49,47 triliun pada periode yang sama tahun 2022.
Penurunan laba bersih menyebabkan laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk anjlok menjadi Rp 52,34 dibanding Rp 63,87 pada tahun 2022.
Dari sisi neraca, Perseroan berhasil mencatat pertumbuhan menjadi Rp 20,44 triliun per 31 Desember 2023, tumbuh 17,64% yoy dari Rp 17,05% per 31 Desember 2022.
Meski begitu dari sisi liabilitas tercatat kenaikan menjadi Rp 12,31 triliun per 31 Desember 2023 dari posisi Rp 9,83 triliun per 31 Desember 2022. Sedangkan jumlah ekuitas naik menjadi Rp 8,13 triliun dibanding Rp 7,20 triliun pada tahun buku sebelumnya.
Artikel Selanjutnya
Laba JTPE Naik 176% Jadi Rp 162 Miliar, Ini Pemicunya
(ayh/ayh)