Jakarta, CNBC Indonesia – PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menegaskan pentingnya tata kelola sebagai salah satu pilar penting dalam penyelenggaraan Perseroan. Manajemen WIKA mengungkap bentuk konsistensi tersebut tercermin dalam transparansi penyampaian hasil usaha sesuai dengan marwah Perusahaan Publik yang disandang oleh Perseroan. WIKA juga telah masuk dalam kategori Badan Publik Informatif, termasuk menyampaikan laporan keuangan audited tahun 2023 Perseroan sesuai dengan batas penyampaian yang ditentukan oleh regulator.
“Tahun 2023 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi perseroan, di tahun tersebut kami melakukan restrukturisasi keuangan dan transformasi yang menjadi bagian dalam 8 metode stream penyehatan yang telah disetujui pemegang saham. Langkah ini dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat pemulihan sekaligus memperkuat fundamental WIKA guna menjalankan bisnis secara berkelanjutan,” ungkap manajemen WIKA dalam pernyataannya, Selasa (5/4/2024).
Meski hasil usaha belum menggembirakan, upaya penyehatan yang berjalan beriringan dengan sejumlah langkah transformasi. WIKA menurut manajemen, fokus terhadap arus kas, keunggulan eksekusi proyek dan penyeimbang portofolio yang didasarkan pada pendekatan organisasi lean, manajemen risiko dan digitalisasi. Langkah ini pun mulai memberikan hasil progresif sesuai dengan inisiasi yang telah dijalankan oleh Perseroan.
“Dalam kondisi penyehatan, WIKA masih mampu mencatatkan penjualan sebesar Rp 22,53 Triliun, mengalami peningkatan 4.9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sekaligus memperoleh laba kotor sebesar Rp 1,86 Triliun. Demikian juga dengan perolehan kontrak baru yang masih mampu diraih Perseroan mencapai Rp 29,25 Triliun, 93% dari kontrak yang digenggam perusahaan merupakan kontrak dengan pembayaran bulanan,” ungkap Sektretaris Perusahaan.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito, mengungkap, komitmen perusahaandalam menjaga kerjasama dengan para mitra kerja terus diupayakan, tercermin dalam jumlah pembayaran kepada pemasok dan mitra kerja sepanjang 2023 yang tercatat sebesar Rp13,21 Triliun.
Catatan di atas memberikan indikasi bahwa langkah penyehatan WIKA masih berjalan on track sesuai dengan yang direncanakan berkat dukungan dari para stakeholder Perseroan.
“Dukungan telah diberikan oleh lembaga keuangan dengan menyepakati MRA dengan nilai total Rp20,7 atau 100% dari nilai outstanding. Selain itu, proses right issue WIKA juga berjalan sesuai timeline di mana diharapkan dapat terealisasi pada April 2024,” jelas Agung.
Artikel Selanjutnya
WIKA & 11 Lembaga Keuangan Sepakati Perjanjian Restrukturisasi
(rah/rah)