Jakarta, CNBC Indonesia – Bank milik MUFG, PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) mencetak laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik secara konsolidasi sebesar Rp831,24 miliar sepanjang kuartal I-2024. Perolehan itu hanya naik tipis 1,6% secara tahunan (yoy) dari perolehan sebesar Rp 818,12 miliar pada periode yang sama setahun sebelumnya.
Laju pertumbuhan laba Bank Danamon pada tiga bulan pertama tahun ini tertahan oleh beban bunga. Hal ini seiring dengan kebijakan Bank Indonesia yang menagan suku bunga acuan pada level yang terbilang tinggi.
Sebagai informasi, pada Rapat Dewan Gubernur April 2024, BI kembali menaikkan suku bunga menjadi 6,25%.
Adapun berdasarkan laporan keuangan BDMN yang berakhir periode 31 Maret 2024, pendapatan bunga tercatat sebesar Rp5,52 triliun, naik 16,71% yoy. Akan tetapi beban bunga melambung 60,30% yoy menjadi Rp1,53 triliun. Alhasil pendapatan bunga bersih hanya naik 5,7% yoy menjadi Rp3,99 triliun dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Pada periode yang sama pendapatan operasional Danamon tumbuh sebesar 8% yoy menjadi Rp4,7 triliun. Sementara itu, pre-provisioning operating profit (PPOP) meningkat 14% yoy menjadi Rp2,3 triliun.
Danamon juga membukukan rekor tertinggi dalam portofolio pinjamannya, dengan total kredit dan trade finance mencapai Rp179,7 triliun, atau meningkat sebesar 18% yoy, didorong oleh pertumbuhan dari seluruh segmen bisnis.
Dari sisi pendanaan, Danamon mencatatkan peningkatan total dana pihak ketiga sebesar 14% yoy menjadi Rp143,2 triliun. Meskipun pertumbuhan pendanaan beralih ke deposito berjangka di tengah situasi tingkat suku bunga yang lebih tinggi, pendanaan lain dapat tumbuh sebesar 12% yoy.
Sejalan dengan pertumbuhan kredit, Danamon terus berupaya menjaga kualitas aset yang sehat. Hal ini tercermin pada beberapa indikator kunci meliputi, rasio loan at risk (LAR) (termasuk restrukturisasi Covid-19 yang masih direlaksasi) membaik sebesar 70 basis poin (bps) yoy menjadi 12%.
Kemudian cakupan kredit bermasalah atau NPL coverage loan meningkat menjadi 261,8%, dari 254,2% pada tahun sebelumnya. Rasio NPL gross membaik sebesar 20 bps yoy menjadi 2,2%.
“Pencapaian ini merupakan awal yang baik pada tahun 2024. Ke depannya, Danamon akan terus bertumbuh sebagai Financial Group bersama dengan anggota lain dari Grup MUFG untuk mendukung pertumbuhan seluruh stakeholders dan perekonomian Indonesia,” ujar Daisuke Ejima, Direktur Utama BDMN, dalam keterangan resminya, Senin (29/4/2024).
Artikel Selanjutnya
Aset Rp1 T Milik Standard Chartered Pindah ke BDMN Pekan Ini
(mkh/mkh)