Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ambruk 1,61% ke posisi 7.117,42 kemarin, Kamis (2/5/2024). Padahal pada perdagangan sebelumnya, Selasa (30/4/2024), indeks ditutup menguat lebih dari 1%.
IHSG ambruk setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) kembali menahan suku bunga acuannya dan memberikan sinyal belum akan memangkas dalam waktu dekat.
Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan kemarin mencapai Rp 17 triliun dengan volume transaksi mencapai 19 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 1,3 juta kali.
Hampir seluruh sektor menjadi penekan IHSG di akhir perdagangan. Hanya sektor kesehatan dan industri yang menghijau pada hari ini yani masing-masing 0,12% dan 0,11%.
Adapun IHSG berdarah-darah seiring dengan dana asing yang mengalir deras keluar dari pasar modal Tanah Air. Tercatat asing melakukan penjualan bersih atau net foreign sell senilai Rp 2,6 triliun di seluruh pasar. Lebih rinci, asing net sell Rp 2,51 triliun di pasar reguler dan Rp 90,75 miliar di pasar negosiasi dan tunai.
Aksi tersebut melanjutkan tren sebulan terakhir, di mana net foreign sell telah mencapai Rp 20,31 triliun.
Saham bank jumbo, yakni Bank Mandiri (BMRI), BRI (BBRI), dan BNI (BBNI) mendominasi aksi jual asing pada perdagangan kemarin. Seiring dengan hal tersebut harga saham ketiga emiten tersebut pun mendapat “diskon” cukup besar.
Saham BMRI turun 8,33% ke level Rp 6.325. Saham BBRI dan BBNI, masing-masing, turun 3,64% ke Rp 4.760 dan merosot 8% ke Rp 4.830.
‘Selengkapnya berikut 10 saham yang paling banyak dijual asing saat IHSG ambruk 1,61%:
1. Bank Mandiri (BMRI) Rp 1,2 triliun
2. BRI (BBRI) Rp 942,2 miliar
3. BNI (BBNI) Rp 202,9 miliar
4. United Tractors (UNTR) Rp 73,2 miliar
5. Aneka Tambang (ANTM) Rp 66,8 miliar
6. Telkom Indonesia (TLKM) Rp 54,7 miliar
7. Medco Energi Internasional (MEDC) Rp 36,4 miliar
8. Merdeka Copper Gold (MDKA) Rp 35,8 miliar
9. Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) Rp 21,4 miliar
10. Ace Hardware Indonesia (ACES) Rp 20,7 miliar
Artikel Selanjutnya
IHSG Merah Membara, Asing Jual Deretan Saham ini
(mkh/mkh)