Jakarta, CNBC Indonesia- Di tengah gejolak ekonomi global, Ekonom Bank Danamon, Irman Faiz masih melihat prospek berlanjutnya surplus neraca dagang Indonesia di 2024 meski jumlahnya mengalami penyusutan.
Dimana adanya konflik geopolitik masih akan mendorong kinerja ekspor komoditas meski untuk manufaktur era suku bunga tinggi akan lebih tertekan. Diproyeksi neraca dagang akan melanjutkan surplus namun transasksi berjalan akan kembali defisit.
Di sisi lain, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), Benny Soetrisno melihat positif langkah pemerintah menekan ketergantungan terhadap dolar AS melalui Upaya mengurangi ketergantungan penguatan kerja sama local currency transaction (LCT).
Bagaimana ekonom melihat kondisi cadev dan dampaknya ke Rupiah? seperti apa dampak kerja sama LCT dan kebijakan DHE ke eksportir? Selengkapnya simak dialog Andi Shalini dengan Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), Benny Soetrisno dan Ekonom Bank Danamon, Irman Faiz dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Senin, 13/05/2024)