Jakarta, CNBC Indonesia – Sosok John Willard Marriott merupakan pengusaha bisnis hotel terbesar di dunia. Berdasarkan data Mei 2024 kapitalisasi pasar Marriott International (MAR) sebesar US$ 68,68 miliar atau senilai Rp 1.104,24 triliun. Hal ini menjadikan Marriott International sebagai perusahaan paling bernilai ke-266 di dunia.
Adapun pendapatan Marriott International (MAR) pada tahun 2023 sebesar US$ 23,71 miliar. Menurut laporan keuangan terbaru Marriott International, pendapatan perusahaan saat ini yaitu US$ 24,07 miliar.
Pendapatannya terus meningkat jika dibandingkan tahun 2022 yang sebesar US$ 20,77 miliar, meningkat dari pendapatan tahun 2021 yang sebesar US$ 13,85 miliar.
John Willard Marriott sendiri lahir di Marriott Settlement, Utah, pada tanggal 17 September 1900. Ia merupakan anak kedua dari delapan bersaudara dari pasangan Hyrum Willard Marriott dan Ellen Morris Marriott.
Saat masih muda, dia membantu beternak bit gula dan domba di lahan pertanian kecil milik keluarganya. Dia dengan cepat belajar untuk mengandalkan penilaian dan inisiatifnya sendiri.
Bakat bisnisnya mulai terlihat sejak usia dini, pada usia 13 tahun, Marriott terjun ke dunia bisnis untuk dirinya sendiri, mengajak adik-adiknya untuk membantu menanam selada di beberapa hektar lahan kosong di pertanian. Panen di akhir musim panas menghasilkan US$ 2.000, yang langsung diberikan Marriott kepada ayahnya.
Tahun berikutnya, Hyrum mempercayakan putra sulungnya untuk menjual 3.000 ekor domba dengan kereta api ke San Francisco.
Namun, tanpa pendidikan, prospeknya terbatas. Setelah menyelesaikan misi selama dua tahun untuk Gereja Mormon di New England, Marriott kembali ke Utah pada tahun 1921 untuk mengejar gelar sarjana, pertama-tama lulus dari Weber Junior College dan kemudian Universitas Utah.
Uang kuliahnya pun berasal dari berbagai macam pekerjaan, termasuk pekerjaan musim panas rutin menjual pakaian dalam wol kepada para penebang kayu di Pacific Northwest.
Usai menyelesaikan pendidikannya di universitas, Marriott menyusun rencana untuk memulai bisnisnya sendiri di ibu kota negara. Saat Washington, D.C. memasuki musim panas, Ia menyadari adanya pasar yang cocok untuk A&W Root Beer. Sehingga, Ia menggeluti bisnis waralaba A&W untuk Washington, D.C. – ditambah Baltimore dan Richmond – dan menuju ke timur pada musim semi 1927.
Pada tahun yang sama, Marriott dan rekannya Hugh Colton mengumpulkan dana sebesar US$ 6.000 untuk membeli peralatan dan menyewa tempat untuk operasi kecil mereka. Pada tanggal 20 Mei 1927, keduanya membuka kedai root beer dengan sembilan bangku di 3128 14th Street, NW.
Setelah bisnisnya yang masih baru diluncurkan, Marriott kembali ke Utah hanya tiga minggu kemudian untuk menghadiri acara lain yang mengubah hidupnya, yaitu menikah dengan Alice Sheets.
Pada tanggal 9 Juni 1927, satu hari setelah Alice lulus dari Universitas Utah, pasangan ini menikah di Salt Lake City.
Pada tahun tersebut bisnisnya makin besar dan menjadi sebuah restoran keluarga berantai pada 1932, sampai ke motel pertamanya pada 1957.
Pada saat dia meninggal, perusahaan Marriott telah mengoperasikan 1.400 restoran dan 143 hotel dan resort di seluruh dunia, menghasilkan US$ 4,5 miliar pertahyn dengan 154.600 pekerja. Perusahaan ini berminat ke bidang kapal pesiar dan taman bertema.
Selama 58 tahun berikutnya hingga kematiannya pada bulan Agustus 1985,J. Willard Marriott jarang beristirahat.
Dia terus ekspansi bisnis, menyempurnakan prosedur, atau masuk ke bisnis baru. Marriott bisa dibilang bernapas, makan, hidup, dan bermimpi tentang bisnisnya. Ketika putra sulungnya, J. Willard “Bill” Marriott, Jr. mengambil alih sebagian besar tanggung jawab utama setelah diangkat sebagai CEO perusahaan pada tahun 1972, sang pendiri tidak dapat menahan diri untuk pensiun.
(mkh/mkh)