Jakarta, CNBC Indonesia – Mayoritas saham perbankan besar terpantau mulai bangkit kembali pada perdagangan sesi I Selasa (14/5/2024), di tengah masih kuatnya fundamental dan kondisi keuangan perbankan RI.

Per pukul 10:16 WIB, dari lima saham bank raksasa, hanya satu saham yang masih terkoreksi pada sesi I hari ini.

Adapun saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) kembali menjadi yang paling kencang penguatannya pada sesi I hari ini, yakni melesat 1,67% ke posisi Rp 4.860/unit.

Sedangkan saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menjadi satu-satunya saham bank raksasa yang masih terkoreksi pada sesi I hari ini yakni melemah 0,87% menjadi Rp 2.280/unit.

Berikut pergerakan saham bank besar pada sesi I hari ini.









Emiten Kode Saham Harga Terakhir Perubahan Harga
Bank Negara Indonesia (Persero) BBNI 4860 1,67%
Bank Central Asia BBCA 9625 1,05%
Bank Rakyat Indonesia (Persero) BBRI 4700 0,43%
Bank Mandiri (Persero) BMRI 6225 0,40%
Bank Syariah Indonesia BRIS 2280 -0,87%

Sumber: RTI

Jika dibandingkan dengan perdagangan kemarin, pergerakan saham perbankan raksasa cenderung membaik pada sesi I hari ini. Terlihat dari lima saham bank raksasa di mana hanya satu saham yang masih terkoreksi. Sedangkan sisanya berhasil menghijau.

Hal ini lantaran fundamental saham perbankan dinilai masih cukup baik, disertai valuasi saham perbankan besar sudah cukup murah akibat penurunan saham dalam beberapa waktu terakhir. Tak hanya itu saja, kinerja keuangan yang masih cukup solid juga menjadi penahan koreksi saham perbankan besar.

Pada kuartal pertama 2024, beberapa perbankan raksasa masih mencatatkan laba yang cukup cemerlang. Contoh saja PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), yang membukukan pertumbuhan laba sebesar 2,47% (year-on-year/yoy) pada kuartal I-2024 menjadi Rp15,88 triliun. Berbeda dengan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana laba BRI tumbuh pesat 27,4% yoy.

Sementara untuk PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) telah membukukan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp12,7 triliun pada kuartal I/2024, tumbuh 1,13% secara tahunan (yoy). Pada kuartal I-2023, pertumbuhan laba perseroan tumbuh pesat sebesar 25,2% yoy.

Kemudian BBNI membukukan laba bersih konsolidasi yang diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp5,32 triliun pada kuartal I-2024, tumbuh 2,02% yoy.

Adapun PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi satu-satunya bank jumbo yang membukukan pertumbuhan laba dobel digit pada kuartal I-2024. Laba BBCA naik 11,7% yoy menjadi Rp12,87 triliun hingga Maret 2024.

Meski begitu, pertumbuhan laba BBCA pada awal tahun ini masih jauh dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana laba BBCA bisa melesat 42,97%.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai era suku bunga tinggi tidak juga berpengaruh signifikan terhadap likuiditas perbankan dan mengganggu ekspansi kredit.Oleh karena itu, OJK masih optimistis target pertumbuhan kredit tahun ini pada rentang 9%-11% yoy dapat tercapai.

“Kita masih tetap [optimistis] fungsi intermediasi perbankan akan berjalan baik dalam waktu penuh tantangan,” ujar Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK.

Hal itu juga seiring strategi perbankan untuk mengelola biaya dana di tengah era suku bunga tinggi. Dian mengatakan saat ini ada kecenderungan kenaikan standar penyaluran kredit, namun dia menilai hal ini positif karena bank akan lebih berhati-hati dalam menjalankan fungsi intermediasi.

Di lain sisi, lesunya saham perbankan besar membuat prospek pembagian dividen semakin menarik.

Bank-bank umumnya dikenal sebagai pembayar dividen yang stabil dan menguntungkan. Penurunan harga saham dapat menjadi kesempatan untuk investor mengoleksi, sebab menjadikan imbal hasil dari dividen dapat mengalami peningkatan.

CNBC Indonesia Research

[email protected]

Sanggahan:Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Saham Bank Raksasa Bergairah Lagi


(chd/chd)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *