Jakarta, CNBC Indonesia – Nilai tukar rupiah ambruk terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini. Mencapai Rp16.000/dolar AS pertama kali sejak 2020.
Mengutip data Refinitiv pada Selasa (16/4/2024) rupiah dibuka melemah 1,33% menjadi Rp16.050/dolar AS.
Rupiah melemah di tengah indeks dolar AS melonjak tinggi pada empat perdagangan terakhir dan mencapai posisi 106,205 pada Senin (15/4/024). Posisi ini sekaligus tertinggi sejak November 2023.
Indeks dolar menguat sejalan dengan tingkat inflasi AS periode Maret 2024 mencapai 3,5% secara tahunan (yoy), lebih panas dari prediksi pasar yang proyeksi bisa melandai ke 3,4% yoy.
Begitu pula dengan inflasi inti yang lebih panas dari konsensus yang memperkirakan angka 3,7% yoy. Namun kenyataannya mencapai 3,8% yoy pada Maret 2024, sama seperti bulan sebelumnya.
Berdasarkan perangkat CME FedWatch memperkirakan suku bunga acuan The Fed tetap dipertahankan di 5,25% – 5,5% hingga September 2024, mundur dari keyakinan sebelumnya pada Juni.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Artikel Selanjutnya
Video: Terus Loyo, Fundamental Rupiah Gimana?
(ras/ras)